Dampak Sosial: Menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, mendukung pendidikan, atau memberdayakan kelompok marginal.
Dampak Lingkungan: Mengurangi jejak karbon, melestarikan sumber daya alam, mempromosikan praktik berkelanjutan, atau mengurangi limbah.
Dampak Ekonomi Luas: Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mendukung rantai pasok yang etis, atau meningkatkan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan.
Inovasi Solusi: Mengembangkan produk atau layanan yang secara inheren memecahkan masalah sosial atau lingkungan.
Perusahaan yang berfokus pada dampak seringkali dikenal sebagai perusahaan sosial (social enterprise) atau memiliki inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance) yang kuat. Mereka menyadari bahwa bisnis memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada sekadar menghasilkan uang. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi untuk tantangan global.
Dulu, profit dan impact sering dilihat sebagai dua kutub yang berlawanan. Fokus pada profit dianggap mengorbankan dampak, dan sebaliknya. Namun, pandangan ini kini telah bergeser. Semakin banyak bisnis menyadari bahwa profit dan impact tidak harus saling eksklusif; justru, mereka bisa saling memperkuat.
Profit Mendorong Impact: Keuntungan yang solid memberikan sumber daya finansial untuk berinvestasi dalam inisiatif dampak, seperti program keberlanjutan, pengembangan komunitas, atau inovasi produk yang ramah lingkungan.
Impact Mendorong Profit: Konsumen modern semakin peduli terhadap etika dan keberlanjutan. Perusahaan yang menunjukkan komitmen terhadap dampak positif seringkali mendapatkan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi, menarik talenta terbaik, meningkatkan reputasi merek, dan bahkan menarik investor yang berorientasi pada dampak (impact investing). Sebuah merek yang memiliki tujuan (purpose-driven brand) cenderung lebih kuat di mata konsumen.