Contoh nyata dari sinergi ini adalah perusahaan-perusahaan yang membangun model bisnis mereka di sekitar pemecahan masalah sosial atau lingkungan, seperti perusahaan energi terbarukan, produsen produk ramah lingkungan, atau platform yang memberdayakan pengrajin lokal. Bagi mereka, dampak adalah inti dari model bisnis, dan profit adalah hasil dari penciptaan dampak tersebut.
Jadi, mana yang lebih penting? Jawabannya adalah: keduanya sama penting, tetapi dalam urutan yang strategis dan saling melengkapi.
Profit adalah esensial untuk kelangsungan hidup dan keberlanjutan. Tanpa profit, sebuah organisasi, sekecil apapun dampaknya, tidak akan dapat bertahan.
Namun, impact memberikan legitimasi, relevansi jangka panjang, dan daya tarik moral yang semakin dicari oleh masyarakat, karyawan, dan investor. Di era ini, bisnis yang hanya fokus pada profit tanpa mempertimbangkan dampaknya berisiko kehilangan relevansi dan dukungan.
Idealnya, bisnis modern harus beroperasi dengan paradigma keuntungan yang bertujuan (purpose-driven profit). Artinya, mereka tidak hanya mengejar profit, tetapi juga mengintegrasikan penciptaan dampak positif sebagai bagian integral dari strategi dan operasional mereka. Profit bukan lagi tujuan akhir tunggal, melainkan alat untuk mencapai dampak yang lebih besar, dan dampak yang kuat pada gilirannya dapat mendorong profit yang lebih berkelanjutan.