Langkah-langkah yang bisa diambil meliputi:
Peningkatan Kesadaran Diri: Mengidentifikasi pola-pola toxic yang mungkin telah dipelajari dari orang tua sendiri adalah langkah pertama. Ini bisa melibatkan refleksi diri yang mendalam atau mencari bantuan profesional.
Pencarian Dukungan Profesional: Terapi, terutama terapi kognitif perilaku atau terapi berbasis trauma, dapat membantu individu memproses luka masa lalu, mengembangkan mekanisme koping yang sehat, dan mempelajari pola interaksi yang lebih adaptif.
Belajar Keterampilan Pengasuhan Baru: Mengedukasi diri tentang pola asuh positif, komunikasi efektif, dan validasi emosional anak. Ada banyak sumber daya yang tersedia, mulai dari buku, seminar, hingga kelompok dukungan.
Membangun Batasan yang Sehat: Menetapkan batasan yang jelas dengan orang tua atau anggota keluarga lain yang masih mempertahankan pola toxic. Ini melindungi kesejahteraan diri sendiri dan anak-anak.
Mempraktikkan Empati dan Kasih Sayang Diri: Mengakui bahwa kesalahan di masa lalu tidak mendefinisikan siapa seseorang, dan berproses menuju pengasuhan yang lebih sehat adalah bentuk cinta diri yang kuat.
Memutus rantai pola asuh toxic adalah hadiah terindah yang dapat diberikan kepada generasi mendatang. Ini adalah tindakan yang membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat secara emosional, di mana anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih, validasi, dan dukungan.