Penulis penelitian menemukan bahwa, sementara pria dan wanita sama-sama cenderung menyebut rekan kerja yang sulit, dibandingkan pria, wanita lebih cenderung menyebut wanita lain sebagai rekan kerja yang sulit daripada menyebut pria, atau tidak menyebut orang lain. Namun, kecenderungan ini berkurang di kalangan wanita yang menyebut lebih banyak rekan kerja wanita untuk mendapatkan dukungan sosial dan persahabatan di tempat kerja. Mengetahui bahwa karakteristik jaringan gender yang unik seperti komposisi gender dari dukungan sosial karyawan di tempat kerja dikaitkan dengan ikatan negatif dapat membantu pemimpin organisasi mengantisipasi titik-titik masalah potensial di dalam perusahaan mereka di mana konflik gender dapat meletus.