Stres Kronis: Beban yang Menumpuk dan Rusak Jangka Panjang
Jika stres akut adalah ledakan sesaat, maka stres kronis adalah tekanan yang terus-menerus dan menumpuk dari waktu ke waktu. Pemicunya bisa beragam, seperti masalah finansial jangka panjang, hubungan yang tidak harmonis, pekerjaan yang menekan, atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kondisi ini bisa berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Di sinilah letak bahayanya. Saat stres kronis terjadi, tubuh tidak pernah mendapat kesempatan untuk kembali ke kondisi normal. Hormon stres seperti kortisol tetap tinggi secara konsisten. Tubuh terus-menerus berada dalam mode waspada, yang akhirnya menguras sumber daya dan merusak sistem biologis secara perlahan.
Dampak dari stres kronis jauh lebih serius dan meluas, memengaruhi hampir setiap sistem tubuh:
Sistem Kardiovaskular: Tekanan darah tinggi kronis dan detak jantung yang cepat bisa merusak arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya.
Sistem Imun: Hormon kortisol yang tinggi secara terus-menerus menekan sistem kekebalan tubuh. Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, flu, dan penyakit lainnya.
Sistem Pencernaan: Stres kronis dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), sakit maag, kembung, dan perubahan pola makan.
Kesehatan Mental: Ini adalah salah satu dampak yang paling jelas. Stres kronis sangat erat kaitannya dengan depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan kelelahan mental.
Kesehatan Fisik: Ketegangan otot kronis dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri punggung, dan sakit leher. Stres juga bisa memicu atau memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan jerawat.