Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun alasan tepercaya yang bisa dijadikan landasan atas penurunan partisipasi seluruh warga muda di sisi pendidikan, pelatihan, dan kesempatan kerja. Diperlukan upaya konkret dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk menciptakan solusi yang dapat mengurangi angka NEET di kalangan generasi Z di Indonesia.
Selain itu, pemerintah perlu memperkuat kebijakan yang mendukung akses pendidikan (terutama untuk perempuan) dan peluang kerja yang inklusif. Program-program pelatihan keterampilan juga perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan pemuda untuk memasuki pasar kerja yang kompetitif. Sementara lembaga pendidikan dan pelatihan harus terus berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.
Di samping itu, penting untuk memberikan dukungan bagi perempuan muda agar dapat menyeimbangkan peran domestik dan karier mereka, sehingga mereka tidak terhambat dalam mengembangkan potensi dan keterampilan mereka. Semua pihak juga perlu bekerja sama dalam membangun kesadaran atas pentingnya kesetaraan gender dan menghilangkan stigma yang dapat menghambat partisipasi perempuan di dunia pendidikan dan pekerjaan.