Tampang

Orang Cenderung Percaya Hoaks yang Emosional

21 Jul 2025 11:02 wib. 37
0 0
Membaca Informasi
Sumber foto: Canva

Kecepatan Penyebaran dan Lingkungan Gema

Hoaks emosional tidak hanya mudah dipercaya, tapi juga punya kecepatan penyebaran yang jauh lebih tinggi. Orang cenderung berbagi informasi yang membuat mereka merasa sesuatu, entah itu terkejut, marah, atau terinspirasi. Emosi itu menular. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa berita bohong yang memicu emosi negatif seperti ketakutan atau jijik menyebar enam kali lebih cepat daripada berita benar di media sosial.

Di media sosial atau grup percakapan, kita juga sering terjebak dalam lingkungan gema (echo chamber). Ini adalah situasi di mana kita hanya berinteraksi dengan orang-orang yang punya pandangan serupa. Akibatnya, informasi yang kita terima, termasuk hoaks emosional, akan terus diperkuat dan disaring ulang oleh orang-orang yang sudah sepaham. Tidak ada suara-suara yang menantang atau mengoreksi, sehingga keyakinan terhadap hoaks tersebut semakin mengakar kuat. Lingkungan semacam ini membuat kita semakin yakin bahwa informasi yang kita dapat itu benar, karena semua orang di "lingkaran" kita juga memercayainya.

Bias Kognitif yang Memperkuat Kecenderungan

Selain emosi, ada beberapa bias kognitif dalam pikiran manusia yang turut berkontribusi pada kerentanan terhadap hoaks emosional:

Bias Konfirmasi: Ini adalah kecenderungan untuk mencari, menafsirkan, dan mengingat informasi yang sesuai dengan keyakinan yang sudah kita miliki. Jika sebuah hoaks cocok dengan apa yang sudah kita yakini (misalnya, tentang seorang politikus yang tidak disukai), kita akan lebih mudah menerimanya, terutama jika ada bumbu emosional yang kuat.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

partai komunis indonesia
0 Suka, 0 Komentar, 18 Sep 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?