Kohabitasi juga dapat berdampak buruk pada anak-anak yang lahir dari hubungan tersebut, seperti gangguan pertumbuhan, kesehatan, emosi, dan identitas. Anak-anak tersebut seringkali mengalami kesulitan dalam menempatkan diri dalam struktur keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Munculnya fenomena kohabitasi ini menggambarkan adanya perubahan nilai dan pandangan terhadap relasi dan pernikahan di masyarakat. Sementara masyarakat modern cenderung lebih terbuka terhadap pilihan hidup pasangan, perlu juga dipertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan yang timbul dari kohabitasi.
Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan budaya, penting untuk terus memahami serta menghadapi secara bijak fenomena kohabitasi ini tanpa melupakan norma-norma yang ada. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi setiap anggota masyarakat, termasuk pasangan yang memilih untuk kohabitasi.