Penelitian telah menemukan partikel plastik dalam darah, paru-paru, hati, urin, ASI, dan bahkan plasenta foodandwine.com+3naturenews.africa+3slideshare.net+3. Studi Maret 2024 menunjukkan adanya korelasi antara partikel mikroplastik dalam pembuluh arteri dengan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke hingga dua kali lipat dalam beberapa tahun ke depan.
Ultraprocessed Food Jadi ‘Sumber Intensif Mikroplastik’
Lebih mengkhawatirkan, paparan mikroplastik sangat tinggi pada makanan ultra-proses—produk pangan yang menjalani banyak tahap pembuatan dengan peralatan berbahan plastik. Tiap proses menambahkan risiko kontaminasi plastik.
Belum lagi pemanasan plastik, pencucian dengan mesin, atau penyimpanan di bawah sinar matahari yang makin memicu pelepasan partikel plastik foodandwine.com+2washingtonpost.com+2nypost.com+2.
Risiko Kesehatan yang Mesti Diwaspadai
Penelitian pada tikus dari UC Davis menyimpulkan bahwa nanoplastik dapat menyebabkan:
-
Resistensi glukosa (awal dari diabetes)
-
Kerusakan hati
-
Peningkatan permeabilitas usus, sehingga bakteri atau zat berbahaya lebih mudah menyebar nypost.com
Studi lain di Chemosphere memperingatkan bahwa partikel plastik dari kantong teh masuk ke inti sel usus manusia, bahkan memicu stres oksidatif, peradangan, gangguan endokrin, dan potensi gangguan kesuburan foodandwine.com.
Solusi Praktis: Kurangi Plastik dalam Hidupmu
Para ahli menyarankan:
-
Ganti wadah plastik dengan kaca atau baja tahan karat
-
Hindari memanaskan makanan dalam plastik di microwave
-
Jangan mencuci plastik dengan mesin pencuci piring karena panas mempercepat degradasi wired.com+1nypost.com+1foodandwine.com
-
Gunakan kantong kain, peralatan kayu atau stainless, dan kantong teh bebas plastik