Kita nggak perlu tahu semuanya untuk dihargai. Kita hanya perlu jujur bahwa kita sedang dalam proses. Dan proses itu bukan tanda kelemahan—itu bukti bahwa kita hidup dengan kepala dan hati yang terbuka. Di zaman yang penuh informasi seperti sekarang, justru mereka yang berani mengakui belum tahu, adalah orang-orang yang paling siap belajar.
Jadi, sebelum kamu merasa paling tahu soal cinta, politik, agama, atau apapun yang sedang tren, coba tahan sebentar. Tanya dulu, “Sudah cukup dalam belum pengetahuanku?” Kalau belum, nikmati proses belajarnya. Karena yang benar-benar tahu, biasanya justru paling tenang dan paling sedikit merasa perlu membuktikan diri.
Dan di situlah, kedewasaan berpikir mulai tumbuh—dari keberanian untuk merasa tidak tahu.