Menariknya, banyak pasien yang mengalami serangan jantung akibat penyumbatan pembuluh darah sebenarnya tidak memiliki gejala awal yang jelas. Menurut penelitian, sekitar 70 hingga 80 persen pasien yang datang ke rumah sakit dalam kondisi darurat ini tidak menunjukkan tanda-tanda sebelumnya. Oleh sebab itu, Prof. Dasaad menggarisbawahi betapa pentingnya melakukan deteksi dini, dan merekomendasikan agar masyarakat mulai menjalani pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin, bahkan sebelum mencapai usia 40 tahun.
Ia juga menekankan bahwa faktor risiko penyakit jantung tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga gaya hidup. Pola makan yang buruk, tingkat stres yang tinggi, kurang tidur, dan minimnya aktivitas fisik merupakan beberapa kontribusi signifikan terhadap meningkatnya risiko penyakit jantung. Prof. Dasaad merekomendasikan agar individu berolahraga minimal 150 menit dalam seminggu dengan intensitas sedang hingga tinggi. Jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan sangat beragam, mulai dari bulu tangkis, tenis, hingga naik turun tangga.