Proses fermentasi dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam makanan. Selama fermentasi, mikroorganisme memecah komponen makanan yang sulit dicerna dan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Misalnya, fermentasi kacang-kacangan dan biji-bijian dapat mengurangi kandungan antinutrisi seperti fitat, yang dapat menghambat penyerapan mineral penting seperti zat besi dan seng. Akibatnya, tubuh Anda dapat lebih mudah menyerap nutrisi dari makanan yang telah difermentasi.
Mendukung Kesehatan Mental
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kesehatan usus dan kesehatan mental, yang dikenal sebagai "gut-brain axis" atau sumbu usus-otak. Probiotik dalam makanan fermentasi dapat mempengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif dengan cara mengurangi peradangan dan memproduksi neurotransmiter seperti serotonin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Dengan demikian, mengkonsumsi makanan fermentasi dapat membantu mengurangi risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Membantu Menjaga Berat Badan Ideal
Makanan fermentasi juga dapat membantu dalam manajemen berat badan. Probiotik dalam makanan fermentasi dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan komposisi lemak tubuh. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan kaya probiotik cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah dan lebih mudah menjaga berat badan ideal. Selain itu, makanan fermentasi cenderung rendah kalori dan tinggi serat, yang dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.