Tampang

Mengapa Isu Data Pribadi Jadi Komoditas Baru di Era Digital?

1 Sep 2025 13:43 wib. 25
0 0
Digital
Sumber foto: Canva

Setiap kali kita berselancar di internet, mendaftar akun media sosial, atau menggunakan aplikasi, kita meninggalkan jejak digital. Jejak ini berupa data pribadi yang mungkin terasa sepele, mulai dari nama, usia, lokasi, hingga kebiasaan belanja dan riwayat pencarian. Seiring berjalannya waktu, data-data ini dikumpulkan, dianalisis, dan diolah menjadi aset yang sangat berharga. 

Kekuatan Data: Mengubah Informasi Jadi Nilai Ekonomi

Alasan utama mengapa data pribadi menjadi komoditas adalah kemampuannya untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku manusia. Perusahaan teknologi besar seperti Google, Meta, dan Amazon mengumpulkan data ini untuk memahami apa yang kita suka, apa yang kita butuhkan, dan bagaimana kita berinteraksi. Dari informasi tersebut, mereka bisa menciptakan profil digital yang sangat rinci untuk setiap individu.

Profil ini adalah harta karun bagi para pemasar. Mereka dapat menggunakan data tersebut untuk menargetkan iklan secara sangat spesifik. Misalnya, jika data riwayat pencarian menunjukkan ketertarikan pada sepeda gunung, iklan yang muncul di media sosial akan lebih sering terkait dengan sepeda, perlengkapan bersepeda, atau lokasi trek sepeda. Efektivitas iklan yang ditargetkan ini jauh lebih tinggi dibandingkan iklan massal, yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan finansial yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, data pribadi adalah bahan bakar yang menggerakkan mesin ekonomi digital, dan semakin banyak data, semakin efisien dan menguntungkan mesin itu berjalan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Main Game, Baikkah Untuk Perkembangan Otakmu?
0 Suka, 0 Komentar, 14 Agu 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?