Dalam analisisnya, Piprim menekankan bahwa setelah menerapkan diet rendah karbohidrat selama dua minggu sebelum operasi, parameter inflamasi pada anak-anak menunjukkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti program diet ini. Ini menunjukkan bahwa pengurangan inflamasi dapat membantu menghindari komplikasi berlebihan pasca-operasi.
Ia juga menyebutkan pentingnya pola makan ini bagi anak-anak yang menderita sindrom metabolik, seperti obesitas, diabetes tipe 2, gula darah tinggi, dan hipertensi. Bagi kelompok anak ini, mengadopsi pola makan rendah karbohidrat bisa menjadi opsi terapi tambahan yang efektif serta mendukung pengobatan yang telah ada.
Walaupun diet ini memang sangat disarankan untuk anak-anak yang memiliki masalah kesehatan, Piprim juga berpendapat bahwa anak-anak yang sehat sebaiknya memperhatikan asupan karbohidrat mereka. Dalam konteks kesehatan modern, konsumsi berlebihan terhadap karbohidrat, khususnya yang berasal dari makanan olahan dan gula, bisa menjadi faktor risiko munculnya berbagai penyakit.