Cocok untuk Usaha: Toko-toko ritel menengah, restoran atau kafe yang lebih santai (bukan drive-thru), klinik, mini market, laundry, atau jasa profesional seperti bengkel.
Jalan Lingkungan / Perumahan: Ini adalah jalan kecil yang berada di dalam area perumahan atau permukiman padat. Lalu lintasnya didominasi oleh warga sekitar.
Karakteristik: Kecepatan kendaraan sangat rendah, pergerakan orang didominasi pejalan kaki atau pengendara sepeda/motor yang santai. Lingkungan lebih personal dan komunitas. Parkir umumnya lebih mudah.
Cocok untuk Usaha: Warung kelontong, toko kebutuhan sehari-hari, laundry kiloan, jasa pangkas rambut, katering rumahan, toko kue, atau usaha yang melayani kebutuhan langsung warga sekitar. Bisnis di sini sangat mengandalkan pelanggan loyal dari area terdekat.
Jalan Raya Menuju Destinasi Khusus: Ini bisa berupa jalan menuju tempat wisata, pusat perbelanjaan besar, atau area perkantoran terpadu. Lalu lintasnya fluktuatif, tergantung pada jam sibuk atau musim liburan.
Karakteristik: Orang yang melewati jalan ini memiliki tujuan yang jelas, seringkali sudah punya intensi belanja atau berekreasi.
Cocok untuk Usaha: Restoran/kafe tujuan, toko oleh-oleh, boutique hotel, souvenir shop, atau bisnis yang mendukung aktivitas di destinasi tersebut.
Menentukan Lokasi Strategis untuk Usaha
Setelah mengenali tipe jalanan, langkah selanjutnya adalah menemukan lokasi yang benar-benar strategis. Ini tidak hanya soal jalan, tapi juga faktor lain yang mendukung bisnis.
Kenali Target Pasar: Siapa pelanggan ideal kita? Jika bisnisnya kafe kekinian yang menargetkan mahasiswa, maka lokasi dekat kampus atau di area hangout anak muda akan ideal. Jika toko sembako, tentu dekat permukiman padat.