Anak-anak yang tumbuh menjadi pintar, termasuk pintar secara kognitif hingga akhir usia kanak-kanak, rupanya dihasilkan dari didikan ibu dengan ciri-ciri yang spesifik. Para ahli telah mengungkapkan bahwa penelitian terhadap 1.075 anak pada 1996 hingga 2010 yang dipublikasikan dalam jurnal Intelligence, menemukan bahwa anak-anak cerdas ternyata memiliki ibu yang suportif alias selalu memberikan dukungan.
Menurut para ahli, dukungan ibu memiliki hubungan positif dengan kecerdasan anak-anak, terutama kemampuan kognitif secara umum. Kemampuan kognitif dinilai berdasarkan kemampuan mengucapkan dan pemahaman kosakata, gerak tubuh, hingga perkembangan mental. Sebagai tambahan, peneliti mencatat bahwa anak yang memiliki ibu dengan sikap suportif cenderung memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi. Bahkan, hubungan ini tetap signifikan setelah dihubungkan dengan faktor-faktor lain, seperti kecerdasan ibu.