Bagi para penikmat alam bebas, baik pendaki gunung, petualang, atau sekadar pekemah, pemilihan perlengkapan yang tepat adalah kunci kenyamanan dan keselamatan. Salah satu perlengkapan yang sering jadi pilihan utama adalah jaket parasut. Jaket ini, yang terbuat dari bahan nilon atau sejenisnya, punya reputasi kuat karena dianggap praktis dan fungsional. Keunggulan utamanya bukan sekadar gaya, melainkan serangkaian karakteristik yang memang dirancang untuk menghadapi tantangan di alam terbuka.
Tahan Air dan Angin: Perlindungan dari Cuaca Ekstrem
Karakteristik paling menonjol dari jaket parasut adalah kemampuannya tahan air (water-repellent) dan tahan angin (windproof). Saat bertualang di pegunungan, cuaca bisa berubah dalam sekejap. Hujan gerimis atau angin kencang yang menusuk bisa datang kapan saja. Jaket parasut dirancang untuk menahan air agar tidak langsung meresap ke dalam tubuh, menjaga pemakainya tetap kering. Selain itu, kerapatan seratnya efektif menahan terpaan angin dingin, yang bisa jadi pemicu hipotermia. Perlindungan ganda ini sangat krusial, terutama di area dataran tinggi atau saat cuaca tidak menentu.
Meski jaket ini tahan air, penting untuk membedakannya dengan jaket waterproof murni. Jaket water-repellent hanya mampu menahan air dalam intensitas ringan hingga sedang, sementara jaket waterproof dirancang untuk hujan deras. Namun, untuk keperluan bertualang di mana cuaca tidak selalu ekstrem, jaket parasut sudah sangat memadai dan lebih praktis.