“Secara alami, tingkat kegurihan yang dihasilkan dari masakan sendiri memang berbeda, tetapi kita bisa membiasakan anak-anak untuk menyukai kentang goreng buatan sendiri. Menambahkan garam sedikit diperbolehkan, asalkan tidak berlebihan," ujarnya.
Dalam konteks penggunaan MSG atau Monosodium Glutamat, ia menyatakan bahwa meskipun MSG mengandung garam, rasanya yang gurih dapat memicu orang tua untuk lebih bijaksana dalam mengurangi tambahan garam. Ini menunjukkan bahwa penggunaan bumbu harus dilakukan secara cermat.
Lebih lanjut, ia juga menyarankan penggunaan bumbu aromatik seperti daun jeruk, daun salam, dan serai untuk meningkatkan cita rasa masakan. Namun, ia memperingatkan tentang kaldu yang dijual secara komersial. Menurutnya, banyak dari kaldu tersebut mengandung tingkat garam yang tinggi, meskipun klaimnya tidak mengandung MSG. Kaldu yang terlalu banyak mengandung garam bisa menjadi risiko bagi kesehatan anak-anak, terutama bagi mereka yang masih berada dalam fase Makanan Pendamping ASI (MPASI), yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para orang tua.