Generasi Z, kelompok demografi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dikenal sebagai digital native sejati. Mereka tumbuh di era internet, media sosial, dan streaming. Meskipun YouTube, TikTok, dan platform video lainnya mendominasi lanskap digital mereka, podcast telah muncul sebagai salah satu media audio favorit yang tak terduga namun sangat relevan bagi kelompok usia ini. Daya tariknya bukan hanya karena formatnya yang fleksibel, tetapi juga kemampuannya untuk menawarkan konten yang mendalam, personal, dan sesuai dengan gaya hidup multitasking Gen Z.
Fleksibilitas dan Multitasking: Teman di Setiap Aktivitas
Salah satu daya tarik utama podcast bagi Generasi Z adalah fleksibilitasnya. Tidak seperti video yang menuntut perhatian visual penuh, podcast dapat didengarkan sambil melakukan aktivitas lain: bepergian ke sekolah atau kampus, berolahraga, membersihkan kamar, memasak, atau bahkan sebelum tidur. Kemampuan untuk multitasking ini sangat cocok dengan gaya hidup Gen Z yang sibuk dan selalu mencari cara untuk memaksimalkan waktu. Mendengarkan podcast memungkinkan mereka untuk mengonsumsi informasi atau hiburan tanpa harus menghentikan kegiatan fisik atau visual lainnya. Ini memberikan pengalaman yang efisien dan nyaman, menjadikan podcast sebagai teman setia di berbagai momen keseharian.
Konten Mendalam dan Niche yang Beragam
Berbeda dengan media tradisional yang seringkali menyajikan informasi secara singkat atau permukaan, podcast menawarkan konten yang mendalam dan niche yang sangat spesifik. Generasi Z haus akan pengetahuan yang lebih dari sekadar headline. Mereka ingin memahami isu-isu secara komprehensif, mendengarkan diskusi yang berbobot, atau mengeksplorasi topik yang benar-benar sesuai dengan minat mereka. Dari obrolan santai tentang kesehatan mental, true crime, stand-up comedy, hingga analisis politik yang mendalam atau tips investasi, ada podcast untuk hampir setiap minat. Kebebasan format podcast memungkinkan kreator untuk membahas topik secara rinci tanpa batasan waktu atau sensor yang ketat seperti media penyiaran konvensional. Ini menciptakan ruang untuk konten yang lebih otentik dan informatif, sesuai dengan keinginan Gen Z untuk belajar dan berkembang.