Di luar tradisi tersebut, angka 12 sering dianggap sebagai angka keberuntungan atau angka sempurna. Ada 12 bulan dalam setahun, 12 tanda zodiak, 12 suku Israel, dan 12 rasul Yesus. Angka 13, yang datang setelah 12, dianggap merusak kesempurnaan dan keseimbangan yang ada, menjadikannya angka "aneh" atau "ekstra" yang membawa kekacauan.
Takhayul Berlanjut ke Era Modern
Meskipun asal-usulnya kuno, ketakutan terhadap angka 13 terus hidup dan berkembang hingga era modern, terutama di negara-negara Barat. Friday the 13th menjadi hari yang paling ditakuti. Takhayul ini semakin populer berkat budaya pop, terutama melalui film-film horor yang menggunakan tema ini.
Beberapa peristiwa sejarah juga ikut memperkuat keyakinan ini. Salah satu yang paling terkenal adalah penangkapan dan pembantaian ksatria Knight Templar pada hari Jumat, 13 Oktober 1307. Peristiwa tragis ini, yang dilakukan atas perintah Raja Philip IV dari Prancis dan Paus Klemens V, dianggap sebagai awal mula takhayul Jumat tanggal 13 yang kita kenal sekarang.
Di Amerika Serikat, sebuah klub elit bernama "The Thirteen Club" didirikan pada akhir abad ke-19 untuk menantang takhayul ini. Mereka sering mengadakan pertemuan pada tanggal 13, dan jumlah anggotanya juga 13 orang, sebagai bentuk protes simbolis. Namun, upaya semacam ini tidak berhasil menghilangkan kepercayaan yang sudah mendarah daging di masyarakat.