4. Perubahan Posisi Tidur
Perubahan posisi tidur secara cepat juga bisa memicu sensasi ini. Ketika kita bergerak dari posisi terjaga ke posisi tidur yang nyaman, tubuh mungkin merasa tidak seimbang, dan otak merespons dengan sinyal yang membuat kita merasa seakan terjatuh. Ini adalah reaksi normal dari sistem saraf pusat, di mana otak berusaha menilai dan menyesuaikan posisi tubuh.
5. Gangguan Tidur Lainnya
Beberapa gangguan tidur, seperti sleep apnea, juga dapat meningkatkan frekuensi hypnic jerk. Sleep apnea adalah kondisi di mana napas terhenti sejenak selama tidur, dan ini bisa menyebabkan terbangun secara mendadak. Selama episode terbangun ini, seseorang mungkin merasakan sensasi jatuh yang intens. Oleh karena itu, sebutkan alasannya bahwa gangguan tidur ini bisa menjadi salah satu faktor risiko.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti kecemasan atau gangguan bipolar, juga dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Individu dengan kondisi ini mungkin lebih rentan terhadap berbagai gejala tidur, termasuk hypnic jerk. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak yang memengaruhi tahap tidur dan kesadaran.