Ada pula faktor psikologis yang berperan dalam merasakan lapar di malam hari. Setelah seharian beraktivitas, banyak orang merasa stres atau lelah, dan mereka berusaha menghibur diri dengan ngemil. Makanan sering kali dianggap sebagai pelarian untuk meredakan tekanan emosional, sehingga kita cenderung mencari camilan atau makanan ringan ketika malam tiba. Kebiasaan ini menjadi semacam ritual bagi banyak orang, di mana mereka menggunakan waktu malam untuk bersantai sambil menikmati makanan.
Kemudian, kualitas tidur juga dapat memengaruhi rasa lapar kita di malam hari. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan. Seseorang yang kurang tidur bisa mengalami peningkatan ghrelin dan penurunan leptin, sehingga menimbulkan rasa lapar yang lebih besar. Selain itu, ketika kita kurang tidur, kita cenderung lebih memilih makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang pada gilirannya menambah rasa lapar yang tidak terpuaskan.
Tentu saja, jenis makanan yang kita konsumsi juga dapat mempengaruhi rasa lapar di malam hari. Makanan yang tinggi gula dan karbohidrat dapat memicu lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan yang juga cepat, menyebabkan kita merasa lapar lebih cepat setelah mengonsumsinya. Jika kita ujug-ujug merasa lapar di malam hari, mungkin saja ini disebabkan oleh pilihan makan siang atau sore yang kurang seimbang.