Meski begitu, kemajuan terapi modern menghadirkan secercah harapan. Salah satunya adalah hadirnya terapi target generasi terbaru. Terapi ini dirancang berdasarkan profil genetik dari tumor yang diderita pasien, sehingga pengobatan menjadi jauh lebih personal dan tepat sasaran. Dibandingkan dengan kemoterapi konvensional, terapi target dinilai lebih efektif dan cenderung menimbulkan efek samping yang lebih ringan.
Selain itu, imunoterapi kini menjadi terobosan penting yang merevolusi pengobatan kanker paru. Alih-alih hanya menyerang sel kanker secara langsung, imunoterapi bekerja dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh pasien agar mampu mengenali dan melawan sel kanker sendiri. Pendekatan ini membuat hasil pengobatan lebih bertahan lama dan meningkatkan peluang keberhasilan jangka panjang.
Tidak hanya itu, teknologi radiasi juga semakin maju. Dengan radiasi presisi tinggi, dokter kini bisa menargetkan sel kanker secara lebih tepat tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi serta mempercepat pemulihan pasien. Ditambah lagi, perkembangan pembedahan modern, termasuk operasi berbantuan robot, menghadirkan teknik bedah yang lebih aman, minim trauma, dan memungkinkan pasien pulih dalam waktu lebih singkat.
Dr. Chopra menegaskan bahwa semua kemajuan ini telah mengubah paradigma penanganan kanker paru. Jika dulu fokus utama hanya sebatas memperpanjang hidup, kini tujuan pengobatan bergeser menjadi membantu pasien tetap bisa menjalani kehidupan yang aktif, berkualitas, dan penuh produktivitas. Dengan begitu, pasien tidak hanya bertahan hidup lebih lama, tetapi juga bisa menikmati kehidupan yang lebih baik bersama keluarga dan lingkungan sosialnya.