Selain itu, ada juga penjelasan terkait mekanisme kerja telinga itu sendiri. Telinga terdiri dari tiga bagian utama: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Keberadaan celah pada telinga tengah membuat kita mampu mendengar dengan lebih baik bahkan dalam keadaan tidak sadar. Di dalam telinga, terdapat sel-sel rambut yang berfungsi untuk mendeteksi gelombang suara dan mengirimkan informasi tersebut ke otak. Sel-sel ini tetap aktif meski kita tertidur, sehingga kita tetap dapat mendengar suara di sekitar kita, meskipun tingkat kesadaran kita berkurang.
Mendengar saat tidur memiliki berbagai implikasi, baik positif maupun negatif. Pada sisi positif, jika kita mendengar suara darurat seperti sirene atau teriakan, kita akan dapat merespons dengan cepat. Namun, pada sisi negatif, suara berisik dari lingkungan sekitar dapat mengganggu kualitas tidur kita. Penelitian menunjukkan bahwa paparan suara yang berlebihan saat tidur dapat mengganggu proses penyembuhan tubuh dan mengurangi kualitas tidur yang nyenyak.
Kebisingan yang terus-menerus juga dapat menyebabkan stres dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti hipertensi atau gangguan psikosomatik lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan lingkungan tidur yang tenang. Ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan tempat tidur di lokasi yang lebih sepi atau menggunakan alat bantu tidur seperti penutup telinga atau mesin pembuat suara putih.