Kita juga sering menyerahkan kendali atas perasaan kita kepada orang lain, dengan menyalahkan mereka atas stres dan ketidakbahagiaan kita. Misalnya, kita bisa jadi berkata, "Atasan saya membuat saya merasa tertekan." Pola pikir seperti ini tidak hanya salah, tetapi juga menjadikan kita pasif dalam menghadapi situasi.
Keyakinan yang tidak sehat dapat berakar dari pengalaman masa lalu atau pola asuh yang kita terima. Mereka bisa sangat mempengaruhi cara kita berperilaku dan cara kita melihat diri sendiri serta orang lain. Misalnya, pemikiran bahwa "saya tidak cukup baik" atau "saya tidak layak bahagia" bisa menjadi penghalang mencegah kita mengambil risiko dan menghadapi tantangan baru yang bisa mengubah hidup kita. Rasa takut akan penolakan atau kegagalan yang menyertai keyakinan ini hanya mempersempit potensi yang kita miliki.
Begitu juga dalam melihat orang lain, kita sering kali terjebak dalam pemikiran bahwa mereka bertanggung jawab atas emosi kita. Namun, penting untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki kendali atas diri sendiri. Memahami bahwa dunia ini tidak selalu adil atau sesuai dengan harapan kita, adalah langkah pertama untuk membebaskan diri dari belenggu keyakinan yang merugikan ini.
Langkah Menuju Pemulihan Kekuatan Mental
Mengatasi kebiasaan dan keyakinan mental yang tak sehat mungkin terdengar menakutkan, tetapi langkah ini sangat penting untuk mendukung kesehatan mental kita. Proses ini membutuhkan kesadaran, ketahanan, dan kadang kala, bimbingan dari profesional. Beberapa langkah awal yang dapat Anda ambil termasuk:
Kesadaran dan Pengakuan
Langkah pertama yang esensial adalah mengenali serta mengakui kebiasaan serta keyakinan negatif yang mungkin Anda miliki. Melalui refleksi diri atau konsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental, Anda dapat mulai memahami lebih dalam perasaan yang menguasai diri.