Limfoma ganas sendiri merupakan kanker pada sistem limfatik, yang memiliki peran penting dalam melawan kuman dan penyakit. Selain tinta tato, paparan bahan kimia seperti pestisida dan herbisida serta asap rokok juga diketahui dapat meningkatkan risiko limfoma.
Pada tahun 2021, para penulis penelitian mengirimkan kuesioner kepada orang-orang yang telah mereka identifikasi, untuk mengetahui faktor gaya hidup tertentu yang dapat meningkatkan risiko kanker jenis ini, termasuk apakah mereka memiliki tato. Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko kanker seperti merokok dan usia, para peneliti menemukan bahwa risiko limfoma ganas 21% lebih tinggi di antara mereka yang memiliki setidaknya satu tato. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan tato dengan risiko kanker darah.
Meskipun temuan tersebut hanya berupa asosiasi dan bukan hubungan langsung, para peneliti menegaskan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperkuat kesimpulan ini. Secara mengejutkan, para peneliti tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa risiko tersebut meningkat seiring dengan semakin banyaknya tato yang menutupi kulit seseorang.