PT Pertamina (Persero) berhasil menghemat subsidi energi senilai Rp 4,4 triliun selama periode 1 Agustus 2022 hingga kuartal I 2024 berkat pencegahan penyalahgunaan BBM bersubsidi. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan di tengah situasi geopolitik dunia yang tidak menentu dan tekanan terhadap mata uang rupiah, diperlukan penggunaan BBM secara bijak dan penyaluran BBM tepat sasaran untuk membantu pemerintah mengelola devisa dan anggaran negara.
Dalam melakukan penghematan tersebut, Pertamina telah mengimplementasikan berbagai strategi yang efektif. Beberapa upaya agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak yakni Pertamina menggunakan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time. Upaya tersebut, kata Nicke, dilakukan melalui pengembangan alert system yang mengirimkan exception signal dan dimonitor langsung dari command center Pertamina.
Pertamina juga telah melaksanakan program pelatihan dan sosialisasi kepada karyawan terkait pentingnya pengelolaan dan penggunaan BBM yang efisien. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan, diharapkan penggunaan BBM dapat dioptimalkan, sehingga dapat menghindari pemborosan dan penyelewengan.