Istilah hiking dan trekking sering digunakan secara bergantian untuk menggambarkan aktivitas berjalan kaki di alam terbuka. Meskipun keduanya melibatkan perjalanan kaki dan menikmati keindahan alam, terdapat perbedaan signifikan dalam hal durasi, intensitas, medan, dan persiapan yang dibutuhkan. Memahami perbedaan ini penting agar seseorang dapat memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan mereka.
Durasi dan Jarak Tempuh
Salah satu pembeda utama antara hiking dan trekking terletak pada durasi dan jarak tempuh.
Hiking umumnya merupakan aktivitas sehari penuh atau bahkan hanya beberapa jam. Jalur hiking biasanya memiliki panjang yang relatif pendek hingga menengah dan dapat diselesaikan dalam satu hari tanpa memerlukan bermalam di alam terbuka. Fokus utama hiking seringkali adalah menikmati pemandangan sekitar, berolahraga ringan hingga sedang, dan kembali ke titik awal pada hari yang sama.
Trekking, di sisi lain, adalah perjalanan yang berlangsung lebih dari satu hari, seringkali melibatkan beberapa malam bermalam di alam terbuka. Jarak tempuh trekking biasanya jauh lebih panjang dan meliputi berbagai jenis medan. Trekking memerlukan perencanaan yang lebih matang terkait logistik, akomodasi sementara (tenda atau pondok), dan persediaan makanan serta air untuk beberapa hari.
Intensitas dan Tingkat Kesulitan
Intensitas dan tingkat kesulitan juga menjadi faktor pembeda yang signifikan.
Hiking umumnya memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi, mulai dari jalur landai yang mudah hingga jalur curam dengan tanjakan yang menantang. Namun, karena durasinya yang relatif singkat, intensitasnya cenderung lebih moderat. Perlengkapan hiking biasanya lebih ringan dan fokus pada kenyamanan berjalan kaki selama sehari.