Salah satu hal yang menjadi perhatian utama masyarakat adalah potensi tsunami yang bisa ditimbulkan oleh letusan ini. Namun, berdasarkan penelitian, letusan Axial Seamount dipastikan tidak akan memicu gelombang tsunami yang dapat membahayakan daerah pesisir di sekitarnya.
Selain itu, aktivitas vulkanik di Axial juga tidak berpengaruh terhadap Zona Subduksi Cascadia, wilayah seismik yang berada di sepanjang garis pantai Oregon. Zona ini dikenal sangat berbahaya dan sering disebut sebagai "The Big One" karena berpotensi menyebabkan gempa bumi besar di masa depan. Beruntungnya, karena Axial tidak termasuk dalam zona tersebut, aktivitas letusannya tidak akan berdampak langsung pada kestabilan seismik di daerah sekitarnya.
Meskipun tidak berpotensi menyebabkan bencana besar, penelitian terhadap aktivitas Axial Seamount tetap menjadi perhatian utama para ilmuwan. Letusan gunung berapi bawah laut ini memberikan wawasan berharga mengenai bagaimana pergerakan magma terjadi di dasar laut serta bagaimana proses terbentuknya kerak bumi baru di wilayah tersebut.
Para ahli akan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik di Axial Seamount dan memberikan pembaruan terkini mengenai potensi letusan yang mungkin terjadi dalam waktu dekat. Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan tepatnya letusan akan terjadi, namun prediksi menunjukkan bahwa kemungkinan besar akan terjadi sebelum akhir 2025.
Meskipun tidak menimbulkan ancaman langsung bagi manusia, letusan ini tetap menarik perhatian dunia ilmiah. Aktivitas gunung berapi bawah laut seperti Axial Seamount membantu para peneliti memahami lebih dalam tentang dinamika vulkanisme di dasar laut serta bagaimana pengaruhnya terhadap ekosistem bawah laut secara keseluruhan.