Minimalisme juga berhubungan erat dengan pengelolaan waktu. Ketika kita mengurangi komitmen yang tidak perlu, kita dapat memberikan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang kita cintai, seperti berkumpul dengan keluarga, menjelajahi hobi, atau bahkan hanya bersantai. Dalam dunia yang serba cepat, memiliki waktu untuk diri sendiri adalah sebuah kemewahan.
Salah satu aspek menarik dari gaya hidup minimalis adalah bahwa ia mendorong kita untuk lebih menghargai pengalaman daripada barang. Alih-alih menghabiskan uang untuk membeli barang-barang baru, kita dapat menggunakan sumber daya kita untuk menjelajahi tempat-tempat baru, menciptakan kenangan bersama orang-orang terkasih, atau bahkan belajar keterampilan baru. Pengalaman ini sering kali membawa kebahagiaan yang lebih besar dan lebih bertahan lama daripada kepuasan sesaat dari membeli barang baru.
Gaya hidup minimalis juga bisa membawa dampak positif pada lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi dan memilih barang yang lebih berkelanjutan, kita berkontribusi pada upaya menjaga bumi. Memilih untuk membeli barang-barang yang berkualitas tinggi, yang dirancang untuk bertahan lama, adalah bagian dari filosofi minimalis. Ini bukan hanya baik untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang.
Penerapan prinsip-prinsip minimalis dalam kehidupan sehari-hari tidak harus sulit. Kita dapat mulai dengan menetapkan batasan pada apa yang kita bawa ke dalam hidup kita, baik secara fisik maupun emosional. Mengeliminasi hubungan yang toksik atau menghindari lingkungan yang merusak juga merupakan langkah penting menuju kehidupan yang lebih sederhana dan lebih bahagia.