Selain stroke, aritmia yang terjadi berulang juga dapat mengubah bentuk maupun ukuran jantung, menyebabkan keluhan seperti cepat lelah, pusing, hingga pingsan. Pada kasus tertentu, jantung yang terus-menerus berdetak terlalu cepat bisa menyerang siapa saja, termasuk usia muda, karena dipengaruhi gaya hidup yang kurang sehat. Sebaliknya, irama jantung yang terlalu lambat lebih sering dialami orang lanjut usia.
Faktor pemicu aritmia cukup beragam. Detak jantung yang terlalu cepat bisa muncul akibat stres, kelelahan fisik maupun emosional, bahkan masalah kesehatan seperti asam lambung (GERD). Sementara untuk detak yang terlalu lambat, umumnya tidak dipicu kondisi eksternal, melainkan terjadi secara terus-menerus seiring bertambahnya usia.