Gangguan irama jantung atau aritmia bukan sekadar detak yang terasa tidak teratur. Kondisi ini ternyata bisa memicu risiko stroke yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Eka Hospital BSD, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA, menjelaskan bahwa aritmia berpotensi menyebabkan terbentuknya bekuan darah yang kemudian dapat menyumbat pembuluh darah di otak.
Saat jantung berdetak normal, aliran darah pun berjalan lancar. Namun, ketika ritme jantung kacau terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur aliran darah menjadi terganggu. Bekuan darah yang terbentuk di rongga jantung bisa “terlepas” dan terbawa menuju otak. Begitu menyumbat pembuluh darah, risiko stroke iskemik pun meningkat. Dokter Daniel menggambarkan situasi ini layaknya pipa air yang tiba-tiba tersumbat bola besar di dalamnya.