Tidak hanya pada kesehatan mental, FOMO juga dapat berdampak pada hubungan sosial seseorang. Seseorang yang terlalu fokus pada apa yang terjadi di media sosial cenderung menghabiskan banyak waktu di dalam dunia maya, sehingga mengesampingkan interaksi sosial di kehidupan nyata. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial, kesulitan membangun hubungan yang nyata, dan rasa kesepian.
Selain itu, FOMO juga memiliki dampak negatif pada produktivitas dan konsentrasi seseorang. Seringnya membuka media sosial untuk memeriksa apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang dilakukan orang lain dapat mengganggu fokus dan membuang-buang waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.
Dengan pemahaman tentang pengaruh FOMO dari media sosial, penting bagi kita untuk belajar cara mengelola penggunaan media sosial agar tidak terjebak dalam perangkap FOMO. Pertama, penting untuk menyadari bahwa apa yang ditampilkan di media sosial tidak selalu mencerminkan kehidupan nyata seseorang. Orang cenderung menampilkan sisi terbaik dari kehidupan mereka, sehingga tidak realistis untuk membandingkannya dengan kehidupan kita secara keseluruhan.
Selanjutnya, kita perlu membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial. Menetapkan batasan waktu dan menghindari terlalu sering membuka aplikasi media sosial dapat membantu kita untuk tetap fokus pada kehidupan nyata. Selain itu, penting untuk fokus pada hal-hal yang memberikan rasa bahagia dan membangun hubungan yang nyata dengan orang-orang di sekitar kita.