Di Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang sudah mendarah daging, tak lengkap rasanya makan tanpa nasi. Namun, belakangan ini, nasi sering dituduh sebagai biang kerok kenaikan berat badan. Banyak yang mulai menghindari nasi, menggantinya dengan sumber karbohidrat lain, atau bahkan diet tanpa karbohidrat sama sekali. Lalu, benarkah nasi yang kita makan sehari-hari itu penyebab utama kegemukan? Jawabannya sebenarnya tidak sesederhana itu. Nasi, sama seperti makanan lain, punya peran dan manfaatnya sendiri.
Nasi Putih: Karbohidrat dan Sumber Energi
Nasi, terutama nasi putih, adalah sumber karbohidrat yang kaya. Karbohidrat adalah makronutrien yang berfungsi sebagai bahan bakar utama bagi tubuh. Tanpa karbohidrat yang cukup, tubuh akan kekurangan energi untuk beraktivitas, berpikir, dan menjalankan fungsi organ. Setelah dicerna, karbohidrat dalam nasi akan diubah menjadi glukosa, yang kemudian diserap oleh sel-sel tubuh untuk energi.
Namun, nasi putih memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi. Ini artinya, glukosa dari nasi putih diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Lonjakan gula darah ini memicu pelepasan hormon insulin, yang bertugas membawa gula ke sel. Jika gula darah naik terlalu cepat dan terlalu sering, tubuh bisa jadi kurang sensitif terhadap insulin, yang dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.