Tampang

Black Campaign Sebuah Merek di Media Sosial: Mengapa Menghancurkan Reputasi?

1 Sep 2025 13:43 wib. 48
0 0
Kampanye
Sumber foto: Canva

Persaingan antar merek tidak lagi hanya terjadi di ranah harga atau kualitas produk. Munculnya black campaign atau kampanye hitam menjadi realitas yang tak terhindarkan. Intu adalah taktik kotor di mana satu pihak menyebarkan informasi negatif, tidak benar, atau menyesatkan tentang kompetitornya dengan tujuan menjatuhkan reputasi dan mengalihkan konsumen. Aksi ini tidak hanya merugikan merek yang menjadi sasaran, tetapi juga merusak ekosistem bisnis yang sehat dan penuh etika.

Taktik dan Bentuk Black Campaign

Black campaign di media sosial memiliki beragam bentuk, mulai dari yang terang-terangan hingga yang terselubung. Salah satu yang paling sering kita lihat adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks. Ini bisa berupa klaim palsu tentang bahan produk yang berbahaya, proses produksi yang tidak etis, atau bahkan skandal internal yang tidak pernah ada. Informasi ini biasanya dikemas sedemikian rupa agar terlihat meyakinkan, seringkali menggunakan narasi yang dramatis dan emosional untuk memancing reaksi publik.

Selain itu, ada juga taktik serangan terorganisir melalui akun-akun anonim atau bot. Akun-akun ini akan secara serentak membanjiri kolom komentar, tagar, atau unggahan sebuah merek dengan komentar negatif, ulasan buruk, atau bahkan ancaman. Tujuannya adalah menciptakan kesan bahwa ada sentimen negatif massal terhadap merek tersebut. Taktik ini sangat merusak karena bisa dengan cepat mengubah persepsi publik dan menciptakan keraguan di benak konsumen.

Bentuk lain adalah komparasi yang menyesatkan. Alih-alih mempromosikan keunggulan produk sendiri, sebuah merek atau pihak terkait akan membandingkan produknya dengan produk kompetitor secara tidak adil, menyoroti kelemahan yang dilebih-lebihkan atau bahkan memalsukan hasil uji coba. Taktik ini sering digunakan untuk membelokkan opini publik dan mengarahkan mereka untuk memilih produk yang melakukan kampanye.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?