Tampang

Bahaya Minum Kopi Lebih Dari 2 Gelas Bagi Kesehatan Jantung

28 Okt 2024 18:12 wib. 23
0 0
Bahaya Minum Kopi Lebih Dari 2 Gelas Bagi Kesehatan Jantung
Sumber foto: iStock

Dalam masyarakat modern saat ini, minum kopi bukan lagi sekadar kebutuhan untuk menjaga kewaspadaan, tetapi telah menjadi gaya hidup bagi berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga anak muda. Namun, ada sisi lain yang perlu diperhatikan terkait dampak meminum kopi secara berlebihan terhadap kesehatan terutama terkait risiko penyakit jantung.

Menurut penjelasan di National Library of Medicine (NIH), beberapa hasil studi menyebutkan bahwa meminum kopi memang memiliki manfaat seperti mengurangi kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun, risiko kesehatan lain akan muncul jika konsumsi kopi berlebihan.

Salah satu studi yang dilakukan di Italia oleh Grioni pada tahun 2015 menemukan bahwa konsumsi lebih dari 2 cangkir kopi gaya Italia per hari berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Selain itu, meta-analisis dari 13 studi kasus-kontrol dan 10 studi kohort oleh Sofi pada tahun 2007 juga menunjukkan bahwa orang yang minum kopi lebih dari 4 gelas per hari menunjukkan dampak terhadap kesehatan jantung, meskipun dampak ini dianggap tidak signifikan dalam jangka panjang.

Tidak hanya terkait dengan penyakit jantung, risiko penyakit kardiovaskular juga dikaitkan dengan konsumsi kopi secara berlebihan. Hasil dari dua studi yang dilakukan pada 2018 dan 2019 menunjukkan hasil yang berbeda terkait dampak kesehatan jantung dari meminum kopi secara berlebihan.

Selain risiko terhadap jantung, masih ada sejumlah kondisi medis tertentu yang dapat berpotensi memperburuk atau memperparah jika seseorang mengonsumsi kopi secara berlebihan. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang sebaiknya menghindari konsumsi kopi hitam:

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.