Ketika anak terlalu bergantung pada orang tua untuk mendapatkan dukungan emosional, mereka akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan mekanisme penanggulangan dan keterampilan pemecahan masalah sendiri. Ketergantungan ini dapat menghalangi kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan hidup secara mandiri dan menyebabkan kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat di masa dewasa.
3. Kurang memberikan tanggung jawab pada usianya
Anak perlu diberikan tanggung jawab yang sesuai usianya, guna pertumbuhan dan perkembangannya. Tetapi, orang tua yang terlalu protektif terkadang tanpa sengaja melindungi anak dari tanggung jawab tersebut karena takut gagal atau menghadapi kesulitan.
Padahal, orang tua perlu membiarkan anak untuk menjalankan tugas-tugas yang sesuai dengan usianya. Sebaliknya orang tua akan menghambat anak untuk mempelajari keterampilan hidup seperti pemecahan masalah, manajemen waktu, dan akuntabilitas. Dampak kurangnya tanggung jawab pada usianya, anak akan sulit berkembang menuju masa dewasa dan meningkatkan rasa ketergantungan pada orang lain.
4. Tidak pernah memberikan batasan
Dalam menjalani kehidupan, diperlukan batasan-batasan yang sehat dari orang tua untuk perkembangan emosional dan sosial anak. Terkadang orang tua merasa kesulitan menetapkan batasan yang tepat. Alhasil, membiarkan anak menjadi bergantung akan mencampur antara kebutuhan orang tua dan kebutuhan anak. Disarankan orang tua untuk memprioritaskan kesejahteraannya dan memberikan contoh merawat diri sendiri, sehingga dapat mengajarkan anak dalam memahami otonomi dan menghormati batasan pribadi masing-masing.
5. Terlalu memanjakan
Memanjakan anak dengan harta benda dan pujian yang berlebihan hanya akan menimbulkan rasa berhak dan ketergantungan. Ketika orang tua terus memberikan pujian dan penghargaan tanpa mengajarkan nilai kerja keras dan ketekunan, itu sama dengan membesarkan anak laki-laki yang mengharapkan kepuasan instan. Anak menjadi tidak siap menghadapi realitas kehidupan.
Disarankan orang tua untuk tidak mengabulkan semua permintaan anak. Hal ini dilakukan guna mencapai keseimbangan antara mengasuh dan mengajarkan anak pada pentingnya berusaha, ketahanan, dan kemampuan dalam menunda kepuasan.
6. Tidak mengajarkan pengaturan emosi
Tidak adanya pengaturan emosi pada anak laki-laki mengakibatkan mereka menjadi tidak dewasa. Ketika anak laki-laki tidak diajari cara yang tepat untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka, mereka cenderung menghadapi kesulitan dalam mengatasi situasi yang menantang secara emosional.