1. Sesuaikan dengan Kemampuan Anak
Mengajarkan anak untuk berpuasa harus dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan mereka. Anjurannya adalah mulai dari puasa setengah hari, hingga mereka mampu untuk full seiring waktu. “Jika anak hanya mampu berpuasa seperempat hari atau setengah hari, tidak apa-apa. Ini adalah proses belajar,” tambah Kiai Marzuki.
2. Nutrisi yang Baik
Selama berpuasa, penting bagi anak untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup saat sahur dan berbuka. Dr. Aisya Fikritama, seorang dokter spesialis anak, menyarankan agar anak mendapatkan makanan bergizi yang mengandung makronutrien, seperti vitamin dan mineral. Makanan yang kaya karbohidrat kompleks dan protein sangat dianjurkan untuk memastikan anak tetap energik selama menjalankan ibadah puasa.
3. Berikan Apresiasi
Memberikan penghargaan kepada anak ketika mereka berhasil menjalankan puasa, meski hanya setengah hari, sangatlah penting. Apresiasi ini bisa datang dalam bentuk pujian atau bahkan hadiah kecil. “Anak-anak butuh pengakuan dari orang tua agar mereka lebih semangat,” ungkap Marzuki.
4. Diskusikan Perasaan Anak
Ketika anak berpuasa, tanyakan pada mereka tentang perasaan yang mereka rasakan. Hal ini bukan hanya membantu anak untuk lebih memahami makna puasa, tetapi juga memperkuat bonding antara orang tua dan anak. Dengan menanyakan pengalaman puasa mereka, orang tua dapat memberikan nasehat dan pembelajaran yang baik.