2. “Tidak Apa-Apa untuk Bersedih”
Mereka memahami bahwa semua emosi adalah wajar, termasuk kesedihan, kemarahan, atau kekecewaan. Anak dengan EQ tinggi biasanya dibesarkan di lingkungan yang mengajarkan bahwa menangis itu normal dan bagian dari proses mengekspresikan perasaan.
3. “Aku Punya Ide”
Kepercayaan diri dan kreativitas merupakan ciri anak dengan kecerdasan emosional tinggi. Mereka berani mengungkapkan pendapat dan solusi ketika menghadapi masalah, sekaligus mau mendengarkan saran dari orang lain.
4. “Aku Membuat Kesalahan”
Anak dengan EQ tinggi tidak takut mengakui kesalahan. Mereka melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai sesuatu yang memalukan. Sikap ini membuat mereka lebih mudah memperbaiki diri.
5. “Aku Butuh Ruang”
Kemampuan mengenali emosi diri sendiri membuat anak tahu kapan mereka perlu waktu untuk menenangkan diri. Saat merasa kesal, lelah, atau tertekan, mereka bisa meminta waktu untuk menyendiri tanpa takut disalahpahami.