Sensasi terapi air juga bisa mengurangi nyeri otot dan sendi. Kegiatan ini aman dari risiko jatuh dan cocok untuk berbagai tingkat kebugaran. Gerakan-gerakan akuarobik yang terarah di bawah bimbingan instruktur juga bisa meningkatkan koordinasi dan keseimbangan, mengurangi risiko jatuh saat beraktivitas di darat. Ini adalah cara yang menyenangkan dan minim risiko untuk menjaga tubuh tetap aktif.
3. Yoga atau Tai Chi: Harmonisasi Gerak dan Pikiran
Yoga dan Tai Chi adalah dua jenis olahraga yang menekankan pada gerakan lambat, pernapasan teratur, dan konsentrasi. Keduanya sangat cocok untuk lansia karena fokus pada peningkatan fleksibilitas, keseimbangan, kekuatan inti, dan ketenangan pikiran. Gerakan-gerakan yang lembut dan mengalir pada Tai Chi, misalnya, terbukti efektif mengurangi risiko jatuh pada lansia karena melatih proprioception (kesadaran posisi tubuh) dan koordinasi.
Yoga, dengan berbagai postur dan teknik pernapasan, membantu meregangkan otot yang kaku, mengurangi kekakuan sendi, dan meredakan stres. Kedua praktik ini juga sangat baik untuk kesehatan mental, membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kualitas tidur. Sesi biasanya bisa disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing individu, menjadikannya pilihan yang inklusif dan aman.
4. Senam Duduk atau Latihan Peregangan: Fleksibel untuk Semua Kondisi
Untuk lansia dengan mobilitas terbatas atau yang baru memulai kembali aktivitas fisik, senam duduk atau latihan peregangan adalah titik awal yang bagus. Latihan ini bisa dilakukan sambil duduk di kursi, mengurangi risiko jatuh dan ketegangan pada kaki. Gerakan-gerakan fokus pada peregangan otot-otot utama, rotasi sendi, dan peningkatan sirkulasi darah.