Di era media sosial seperti sekarang, foto selfie atau swafoto menjadi bagian dari gaya hidup. Apalagi dengan munculnya platform seperti Instagram dan TikTok, banyak orang berlomba mengambil foto yang unik, estetik, dan penuh petualangan.
Namun, tren ini tak jarang memunculkan risiko berbahaya, bahkan sampai menelan korban jiwa. Menurut studi dari The Barber Law Firm, tercatat ada ratusan insiden fatal akibat swafoto ekstrem di berbagai negara sejak Maret 2014 hingga Mei 2025.
Kris Barber, Pendiri dan Pengacara Utama di The Barber Law Firm, menyebutkan bahwa 46% penyebab kematian terkait swafoto adalah jatuh dari ketinggian, seperti tebing, atap gedung, hingga bangunan tinggi.
“Pengejaran validasi di media sosial sering kali membuat orang mengabaikan keselamatan. Padahal, foto sempurna tidak sebanding dengan nyawa,” ujar Kris Barber, dikutip dari New York Post.
