Salah satu inisiatif besar yang sedang berjalan adalah kolaborasi Google Play dengan Unity, yang telah dimulai sejak tahun 2022. Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga Asosiasi Game Indonesia (AGI).
Sejak dimulai, sudah ada 1.300 pengembang yang mendapatkan pelatihan pada periode 2023–2024. Tahun ini, program tersebut menargetkan melatih 500 pengembang tambahan. Fokus pelatihan kini diperluas ke dua segmen baru, yakni teknologi kecerdasan buatan (AI) dan program magang industri.
Menyiapkan Talenta untuk Pasar Global
Tak hanya melatih secara teori, program ini juga memberikan dukungan nyata dalam bentuk penempatan magang di perusahaan-perusahaan industri game. AGI berperan aktif dalam menjembatani para peserta pelatihan dengan dunia kerja nyata, memastikan bahwa lulusan program tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga berpengalaman dalam industri.
Langkah ini penting agar developer Indonesia bisa mengukir prestasi bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar global. Dengan inovasi berkelanjutan, dukungan pemerintah, dan kolaborasi dari sektor swasta, masa depan industri game Indonesia bisa lebih cerah.
Kesimpulan: Waktunya Developer Lokal Menguasai Pasar Sendiri
Dengan potensi Rp33 triliun yang sebagian besar masih dinikmati oleh pihak luar, sudah saatnya Indonesia memperkuat ekosistem pengembang lokal. Dukungan pemerintah, pelatihan intensif, dan adopsi teknologi mutakhir seperti AI menjadi kunci untuk mengangkat developer lokal menjadi pemain utama di pasar nasional maupun global.
Jika upaya ini terus dilanjutkan dengan konsisten, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, game buatan Indonesia akan menjadi kekuatan besar yang diakui dunia.