Namun, pergeseran preferensi ini juga dapat menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana masa depan game fighting satu lawan satu. Seiring dengan semakin populernya game bertema multiplayer, apakah game fighting tradisional masih akan mendapatkan perhatian yang sama dari para pemain? Meskipun demikian, masih banyak peminat game fighting yang setia, dan mereka menantikan inovasi dan peningkatan kualitas dalam genre ini.
Pada akhirnya, pembicaraan antara Harada dan Yoshida membawa kita pada pertanyaan-pertanyaan menarik tentang arah yang diambil oleh industri game dalam menyambut preferensi baru para pemain. Apakah game fighting satu lawan satu akan terus berkembang, ataukah kita akan melihat lebih banyak game fighting yang mengadopsi mode permainan tim dalam upaya untuk memenuhi keinginan pemain muda?
Sebagai para pencinta game, kita dapat menyaksikan evolusi ini dengan penuh antusiasme. Meskipun preferensi pemain mungkin berubah, tetapi semangat untuk merasakan pertarungan seru dan strategi yang memikat dalam game fighting tetap tidak akan pudar. Dengan demikian, ingatlah bahwa meskipun kita mungkin lebih suka mabar agar bisa salahkan teman jika kalah, namun esensi dari pengalaman bermain game fighting satu lawan satu tetap menjadi bagian penting dari hiburan kita.