Meskipun Nintendo belum mengumumkan apakah akan menyesuaikan harga jual konsol Switch 2, namun harga pre-order yang sempat diumumkan sebelumnya adalah sebesar US$450. Harga ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan Switch 1, yang sebelumnya dijual di angka US$300.
Namun, kekhawatiran akan kenaikan harga lebih tinggi lagi bukan tanpa alasan. IPC, sebuah organisasi dagang yang fokus pada industri manufaktur elektronik, memperkirakan bahwa harga konsol bisa melonjak hingga 50% sebagai dampak dari kebijakan tarif baru tersebut.
Jika prediksi ini benar, maka harga Nintendo Switch 2 bisa menyentuh angka US$675, yang tentunya akan menjadi pukulan besar bagi konsumen di AS. Kondisi ini juga berpotensi menurunkan minat beli, terutama bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan harga Switch generasi sebelumnya.
Strategi Nintendo dan Posisi Pasar
Yang menarik, Nintendo memilih tetap merilis konsol Switch 2 pada 2 April 2025, bertepatan dengan hari yang sama saat Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarif barunya. Meskipun hanya selang beberapa jam, momen ini tentu cukup krusial karena peluncuran besar ini langsung dibayangi oleh isu ekonomi nasional.
Langkah Nintendo untuk tetap melanjutkan peluncuran produk, namun menunda pre-order, tampaknya merupakan strategi jangka pendek untuk mengukur reaksi pasar dan menganalisis dampak nyata dari kebijakan tersebut, sebelum mengambil keputusan harga atau distribusi lebih lanjut.
Apa yang Baru dari Nintendo Switch 2?
Switch 2 hadir sebagai peningkatan signifikan dari pendahulunya. Konsol ini tetap mempertahankan fitur portabilitas yang menjadi daya tarik utama Nintendo, yakni bisa digunakan sebagai perangkat genggam maupun dihubungkan ke televisi. Namun, dari sisi spesifikasi, terdapat banyak penyegaran.
Perangkat ini kini didukung oleh chip khusus dari Nvidia, yang diklaim mampu memberikan performa lebih cepat dan grafis yang lebih tajam. Selain itu, Switch 2 menawarkan layar yang lebih luas, kontrol yang telah diperbarui dengan dukungan mouse, serta tombol khusus yang memungkinkan pengguna mengakses fungsi obrolan secara langsung.