Tampang

Uniqlo Kena Kritik Setelah CEO-nya Buka Suara Soal Xinjiang

2 Des 2024 09:38 wib. 160
0 0
Uniqlo Kena Kritik Setelah CEO-nya Buka Suara Soal Xinjiang
Sumber foto: iStock

Perusahaan ini juga bukanlah satu-satunya yang mengalami dampak dari kontroversi ini. Pada tahun 2021, perusahaan mode H&M menghadapi boikot konsumen di China setelah di situs webnya menyatakan kekhawatiran tentang tuduhan kerja paksa di Xinjiang dan bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan kapas dari wilayah tersebut.

H&M bahkan mengalami penghapusan tokonya dari platform e-commerce utama dan pencabutan informasi lokasi tokonya dari aplikasi peta di China. Dampaknya terlihat pada sejumlah merek asing lainnya seperti Nike, Puma, Burberry, dan Adidas yang juga terlibat dalam kontroversi yang sama.

Fast Retailing sebenarnya sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka tidak memproduksi barang di Xinjiang, namun Yanai sendiri telah menahan diri dalam beberapa tahun terakhir untuk membahas subjek tersebut dalam wawancara media. Hal ini dapat diasumsikan bahwa Uniqlo ingin tetap netral dalam kontroversi ini.

China memang merupakan pasar luar negeri terbesar bagi Fast Retailing, dengan lebih dari 900 toko di daratan utama China, Taiwan, dan Hong Kong, yang menyumbang lebih dari seperlima pendapatan perusahaan tersebut. Namun, situasi geopolitik yang sensitif di Xinjiang telah menjadi dampak bagi perusahaan asing yang beroperasi di China.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Petiklah Hari Ini!
0 Suka, 0 Komentar, 23 Feb 2018

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?