"Settlement-nya enggak mau jual aset, jadi konversi ke saham. Kan syaratnya musti likuid, nah sekarang sudah likuid tinggal negosiasi dengan kreditur," kata dia di Aston Sarinah, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Dari total utang tersebut, porsi utang paling besar adalah kepada Credit Suisse AG, Cabang Singapura sebesar Rp 5,6 triliun. Total utang itu membuat perseroan mengalami rugi bersih di 2016 sebesar Rp605 miliar.
"Itu hanya bunga yang harus kita bayarkan. Kalau tidak ada itu, kami untung. Jadi fokusnya menghilangkan utang tahun ini. Meskipun kita tidak lupakan juga pada produksi," kata Andi.