Selain itu, Luhut juga menyoroti cabai dan bawang. Mereka akan dibuat sehingga dapat dipanen setiap dua minggu, sehingga petani bisa menikmati nilai tambah yang optimal. Dengan bibit yang unggul ini, panen akan menjadi lebih baik. Melalui Kemendikbudristek, Indonesia akan bekerjasama dengan universitas-universitas untuk melakukan genomik di berbagai daerah. Sehingga, di bulan Mei tahun depan, akan terdapat bibit kentang, bawang, dan lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa teknologi genomik memiliki manfaat yang besar. Teknologi ini telah mampu memberikan nilai tambah bagi komoditas Indonesia sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Luhut menuturkan bahwa pengembangan teknologi genomik selama tiga tahun terakhir menjadi upaya untuk menghadapi tantangan krisis pangan yang masih menghantui dunia. Dengan terjaminnya ketahanan pangan nasional, maka kesejahteraan masyarakat Indonesia juga akan meningkat.