Luhut mengungkapkan bahwa hari ini kita menyaksikan hasil bumi yang kualitasnya rendah akibat bibit tanaman yang sudah jauh dari aslinya. Oleh karena itu, rekayasa genetika ini akan diterapkan pada tanaman cabai, bawang, dan beberapa komoditas pangan lainnya agar memiliki kualitas panen yang baik. Teknologi ini juga direncanakan akan diimplementasikan melalui kerja sama dengan berbagai universitas ternama di Indonesia, bekerjasama dengan BRIN dan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek) .
Menurutnya, proyek food estate Humbang Hasundutan, yang telah dikembangkan sejak 3 tahun lalu, akan menyediakan panen bawang putih, bawang, dan cabai. Hasil pertanian tersebut berasal dari bibit yang baik yang dikembangkan di TSTH. Presiden nanti diharapkan akan dapat memanen hasil pertanian setelah 3 tahun berjalan. Menariknya, Luhut menyatakan bahwa Indonesia saat ini kekurangan bibit yang baik. Oleh karena itu, sudah dilakukan kolaborasi dengan Beijing Genomic Institute, bekerja-sama dengan IPB, BRIN. Mereka telah mulai melakukan teknologi genomik.