Superbank, bank digital yang merupakan kerjasama antara Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), mencatatkan kerugian sebesar Rp188,46 miliar pada semester pertama tahun 2024. Angka ini naik 66,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp112,93 miliar.
Meskipun mengalami kerugian, Superbank mencatat peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp246,63 miliar, tumbuh 85,57% year-on-year (yoy) dari Rp132,9 miliar. Meskipun demikian, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga mengalami peningkatan 106 basis poin (bps) menjadi 8,14% dari 7,08%.
Selain itu, pendapatan nonbunga atau fee-based income mengalami peningkatan lima kali lipat menjadi Rp2,69 miliar dari Rp488 juta, sementara pendapatan lainnya naik 25,49% yoy menjadi Rp11,47 miliar dari Rp9,14 miliar.
Namun, kerugian dari penurunan nilai aset keuangan atau impairment naik mencapai 107,73%, meningkat menjadi Rp62,26 miliar dibandingkan dengan sebelumnya sebesar Rp29,97 miliar. Superbank juga menanggung berbagai beban, di antaranya beban tenaga kerja yang naik 36,39% yoy menjadi Rp220,07 miliar, beban promosi yang melonjak dari Rp1,37 miliar menjadi Rp37,67 miliar, dan beban lainnya yang mengalami peningkatan 99,5% yoy menjadi Rp133,99 miliar.