“Keputusan ini bukanlah hal yang mudah. Kami harus memastikan bahwa Starbucks tetap bisa beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah. Dalam menghadapi tantangan ini, efisiensi dan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik menjadi prioritas utama,” ujar CEO Starbucks dalam pernyataannya.
Starbucks menegaskan bahwa meskipun perusahaan akan melakukan PHK, langkah ini tidak akan memengaruhi tim yang bekerja di toko-toko Starbucks atau investasi yang sedang berjalan. Toko-toko yang masih beroperasi akan tetap menerima dukungan penuh dari perusahaan untuk menjaga kualitas layanan dan produk. Selain itu, Starbucks juga menyatakan bahwa mereka akan terus berinvestasi dalam inovasi produk dan ekspansi di pasar yang lebih menguntungkan.
Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk mendukung karyawan yang terdampak oleh PHK ini dengan menyediakan paket pesangon dan bantuan pencarian pekerjaan baru. Starbucks berencana untuk memberikan pelatihan keterampilan tambahan kepada karyawan yang terkena dampak, agar mereka bisa lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja yang lebih kompetitif.
Meski keputusan ini mendapat tanggapan beragam, beberapa analis industri menganggap langkah Starbucks sebagai strategi yang perlu diambil untuk mempertahankan eksistensinya dalam pasar yang semakin menantang. “Perusahaan besar seperti Starbucks harus selalu siap menghadapi perubahan dan berinovasi. Memang tidak mudah, namun ini adalah bagian dari dinamika bisnis global,” ungkap seorang analis industri kopi.